Ironi Negeri Yang Subur

Bookmark and Share
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam melimpah. Berbagai hasil bumi berupa rempah-rempah, teh, kopi, padi dan lain sebagainya ada di negeri ini. Bahkan di masa kolonial klasik, negeri-negeri Eropa tertarik untuk menjajah negeri ini karena tanahnya yang subur sehingga dapat menghasilkan berbagai hasil bumi yang dibutuhkan pasar Eropa kala itu. Di bumi yang subur ini juga tersimpan berbagai kekayaan alam berupa tambang galian. Gunung Emas di Irian Jaya meski telah ditambang puluhan tahun oleh PT. Freeport tetap saja belum habis. Karena kekayaan hasil tambangnya, Indonesia juga masih menjadi primadona kolonialisme modern yang dilakukan oleh berbagai kooperasi dari Eropa dan Amerika. Negeri yang subur ini sejak beratus-ratus tahun yang lalu dan sampai sekarang masih saja memberikan kemakmuran bagi negeri orang lain, tapi bukan untuk rakyatnya.

Semua orang merasakan keprihatinan yang sama, tetapi setiap orang juga memiliki cara pandang yang berbeda. Segelintir orang memanfaatkan keadaan ini untuk mengeruk keuntungan pribadi dan sebagian orang hanya bisa putus asa berharap datangnya perubahan. Jika kita mengaca pada kondisi Jepang, sejak kekalahan perang dunia ke-2 yang menjadikan sebagian besar tanah mereka terkontaminasi radiasi bom atom, banyak ibu-ibu yang melahirkan anaknya dalam keadaan cacat karena kontaminasi radiasi tersebut. Tapi justru negeri yang seperti inilah yang sekarang ini menjadi negara tersukses dalam sejarah dan siap menantang kedigdayaan Amerika dan Uni Eropa dalam ekonomi. Radiasi bom atom menjadikan mereka kuat dan menemukan inovasi cara penanaman hidroponik dan bonsai. Berbagai teknologi elektronik dan robot mereka ciptakan. Semangat membangun yang sangat luar biasa.

Indonesia juga mengalami kondisi yang sama, mengalami berbagai permasalahan dan tantangan hidup. Mungkin sama kerasnya dengan Jepang, tapi mengapa kita tidak bisa semaju Jepang? Kita mengalami krisis moneter, kita mengalami kelangkaan sumber energi, kita bahkan mengalami krisis di berbagai bidang, namun kenapa tidak muncul inovasi? Dimana peran para juara Olimpiade Matematika dan Fisika yang membanggakan itu? Inilah ironi negeri yang subur yang namanya sudah tenar sejak ratusan tahun yang lalu..