Dalam hukum Islam, babi adalah salah satu makanan yang diharamkan oleh Allah. Selama ini, (setidaknya menurut saya) alasan babi diharamkan oleh Allah adalah karena faktor kesehatan. Dari penjelasan guru agama yang pernah ngajar saya, babi itu hidupnya jorok di kubangan lumpur yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Dalam daging babi terdapat cacing pita yang tidak bisa mati meski babinya telah dimasak matang. Cacing ini baru bisa mati jika dipanaskan dalam suku 2000 derajat Fahrenheit, atau setelah daging babi itu berubah menjadi arang. Tapi menurut saya, penjelasan ini sebenarnya tekanan lebih merangsang rasa jijik kita pada babi, karena itu banyak orang yang mengabaikan nilai kesehatan makan babi.
Tapi dengan adanya flu babi, Allah memaksa semua ilmuwan, scientist dan ahli kesehatan berpikir ulang tentang nilai kesehatan babi. Dari sekian banyak hewan, hanya tubuh babi yang bisa menjadi "reaktor" bagi berbagai virus flu yang berbahaya. Hasil dari penggabungan dan kombinasi virus-virus flu itu adalah jenis virus baru. Hal ini tidak bisa terjadi pada hewan lain.
Subahanallah... Maha Besar Engkau Ya Allah..
Tapi dengan adanya flu babi, Allah memaksa semua ilmuwan, scientist dan ahli kesehatan berpikir ulang tentang nilai kesehatan babi. Dari sekian banyak hewan, hanya tubuh babi yang bisa menjadi "reaktor" bagi berbagai virus flu yang berbahaya. Hasil dari penggabungan dan kombinasi virus-virus flu itu adalah jenis virus baru. Hal ini tidak bisa terjadi pada hewan lain.
Subahanallah... Maha Besar Engkau Ya Allah..
